Ramaikan Karnaval Budaya di Festival Golo Koe 2025, Orang Muda Promosikan Pangan Lokal Manggarai Barat 

Labuan Bajo, 12 Agustus 2025 – Konsorsium Pangan Bernas yang terdiri dari Yayasan KEHATI, KRKP, dan YAKINES bersama Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial melalui program Urban Futures, ajak orang muda untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan karnaval budaya yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Festival Golo Koe 2025. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (12/08/2025) .

Momentum ini menjadi penting dalam mempromosikan kebudayaan dan pangan lokal Manggarai Barat. Sebanyak 2.111 peserta hadir untuk berpartisipasi dalam karnaval budaya ini, peserta yang berpartisipasi seperti perwakilan etnis se-Manggarai Barat, pemerintah daerah, TNI, dan Polri, sekolah, NGO, hingga komunitas lokal seperti Lino Tana Dite.

Orang muda Lino Tana Dite mengikuti kegiatan karnaval dengan membawa konsep “Sapo Dite” yang berarti tungku kita dalam bahasa Manggarai. Nama tersebut dipilih karena tungku atau sapo sangat dekat dalam kehidupan masyarakat Manggarai dalam pemenuhan pangan atau pengolahan pangan mereka hingga sampai di meja makan. 

(Doc. orang muda dan pangan lokal)
(Doc. karnaval budaya bersama orang muda)

Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus S. Sodo selaku Ketua Pelaksana Festival, melepas kegiatan karnaval secara resmi serta menghimbau untuk menjaga keselamatan diri selama pawai berlangsung. Karnaval Budaya ini dimulai dari halaman Kantor Dinas Cipta Karya, Kawasan Pemukiman, Perumahan Rakyat, dan Penataan Ruang sebagai titik star, melewati Zazgo hotel, hingga tiba di Water Front City sebagai titik akhir.

Selama pawai berlangsung orang muda terus menyuarakan yel-yel nya dengan semangat dan kegembiraan. Yel-yel orang muda ini dipimpin oleh Eliza yaitu orang muda Labuan Bajo yang menyerukan dengan lantang. “ siapa kita?? orang muda, pangan lokal… lebe bae…” teriaknya selama pawai.

Baca :Turut Meriahkan Festival Golokoe 2025, Konsorsium Pangan Bernas Gelar Nonton Bareng Film bersama Orang Muda Manggarai Barat

Pada saat sampai di titik akhir orang muda menyuarakan kembali yel-yel nya di depan tamu undangan VIP yang terdiri dari pemerintah daerah, keuskupan labuan bajo, serta tamu undangan yang lainnya. Panggilan dari pemandu acara untuk kelompok orang muda agar maju menambah semangat mereka untuk menyampaikan yel-yel terbaik. 

“Barisan konsorsium pangan bernas bersama orang muda menjaga sumber kehidupan kita membawa konsep pertanian dan pangan lokal hadir untuk menjaga kedaulatan pangan” ucap pembawa acara. 

Partisipasi orang muda dalam mempromosikan pangan lokal dapat menjadi salah satu bentuk kampanye kepada publik untuk terus mendorong pelestarian pangan lokal di tengah pesatnya perkembangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata. 

Informasi lebih lanjut, hubungi : 

Konsorsium Pangan Bernas (Email: panganbernas@gmail.com | WA: 085161803835)

***

Tentang Lino Tana Dite

Komunitas Lino Tana Dite – yang berarti “Bumi Rumah Kita” dalam bahasa lokal – merupakan wadah bagi orang muda Manggarai Barat untuk bergerak dalam penguatan pertanian lokal, pengolahan pangan, kampanye sistem pangan berkelanjutan, serta advokasi kebijakan publik.

Konsorsium Pangan Bernas

Konsorsium Pangan Bernas adalah jaringan organisasi masyarakat sipil yang berfokus pada penguatan sistem pangan adil dan berkelanjutan yang terdiri dari Yayasan Kehati, Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) dan Yayasan Komodo Indonesia Lestari (Yakines). Pada program Urban Futures, Yayasan KEHATI akan berperan dalam membangun keterlibatan dan engagement pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan nasional serta membuat rekomendasi kebijakan di tingkat nasional. Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) akan berperan dalam peningkatan kapasitas bagi pemangku kepentingan di tingkat masyarakat dan kota serta engagement pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan nasional. Sedangkan, Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES) akan berperan dalam implementasi kegiatan di tingkat komunitas-desa, pelibatan pemangku kepentingan di tingkat komunitas-desa-kota, dan pendampingan masyarakat.

Program Urban Futures

Urban Futures (UF) adalah program global berdurasi 5 tahun (2023–2027) yang memadukan sistem pangan perkotaan, kesejahteraan orang muda, dan aksi iklim. Program ini dikelola oleh Hivos, Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis), serta mitra, jejaring, dan pakar lokal. Urban Futures beroperasi di 10 kota di Kolombia (Cali dan Medellin), Ekuador (Manabi dan Quito), Indonesia (Bandung dan Manggarai Barat), Zambia (Chongwe dan Kitwe), dan Zimbabwe (Bulawayo dan Mutare). Kota-kota perantara ini memiliki ukuran yang bervariasi namun memiliki kesamaan, yaitu berkembang dengan pesat, menghubungkan wilayah metropolitan dan pedesaan atau kelompok kota yang berbeda di dalam suatu sistem perkotaan, dan mengelola arus orang, barang, modal, informasi, dan pengetahuan. Masing-masing kota ini memiliki tantangan dan peluang yang berbeda. 

Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis) – humanis.foundation

Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis), berafiliasi dengan Hivos, adalah organisasi pembangunan yang berbasis di Jakarta dan bekerja meliputi wilayah Asia Tenggara. Humanis bekerja dengan kelompok marginal dan masyarakat paling terdampak untuk memastikan setiap orang mendapatkan hak-hak dasarnya, membuat perubahan, dan memengaruhi kebijakan. Seperti namanya, Humanis mencita-citakan masyarakat yang adil dan berkelanjutan di Asia Tenggara, di mana setiap individu terlindungi haknya dan saling menghormati perbedaan. Untuk mencapai ini, Humanis bekerja melalui tiga impact areas, yakni: Gender Equality, Diversity, dan Inclusion (GEDI), Civic Rights in Digital Age (CRIDA), dan Climate Justice.

Categories:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *