Siaran Pers Kegiatan Urban Futures di Kabupaten Manggarai Barat
Labuan Bajo, 11 Agustus 2025 – Konsorsium Pangan Bernas dorong aksi ekologis bersama orang muda dengan melaksanakan kegiatan pembersihan sampah dan Penanaman Tanaman Manggrove di kawasan Pantai Binongko, Labuan Bajo pada hari Senin (11/08/2025).
Kegiatan aksi ekologis ini menjadi bagian dari agenda besar Festival Golo Koe 2025 yang digelar di Manggarai Barat. Kegiatan diikuti oleh 160 orang muda dari berbagai wilayah dan sekolah. Kegiatan aksi ekologis dilakukan secara kolaboratif bersama beberapa yayasan seperti Indonesian Waste Platform (IWP), KSU Sampah Komodo, Plastik Man Institute, serta KOLE Project.
Kegiatan aksi ekologis yang bertajuk “Masalah Sampah, Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman” diawali dengan diskusi secara terbuka atau edukasi kepada orang muda bersama masing-masing yayasan yang bergerak pada pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Indonesian Waste Platform (IWP) memberikan pengalaman langsung bagaimana proses sampah botol kaca manjadi serbuk dengan membawa alatnya langsung sehingga memberikan ketertarikan sendiri bagi orang muda untuk lebih banyak belajar tentang pengelolaan sampah. Sementara itu, KSU Sampah Komodo yang juga terlibat dalam kegiatan ini turut memberikan edukasi dengan menampilkan berbagai kerajinan dari sampah plastik.

(Doc. aksi orang muda menanam mangrove)
(Doc. pemaparan dari DLH Manggarai Barat)
Vinsensius Gandeng sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Barat yang hadir kala itu menegaskan kembali bahwa menjaga lingkungan melalui aksi nyata penanaman mangrove dan bersih pantai yang melibatkan generasi muda merupakan hal yang baik untuk mendorong keberlanjutan.
“Saya berharap dengan kegiatan ini orang muda dapat diberikan edukasi tentang sampah dan pertemuan ini merupakan momentum berharga agar nanti dapat ditularkan ke yang lain sebagai pionir dalam pemberantasan masalah sampah” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, orang muda program Urban Futures dari Labuan Bajo yang menyampaikan antusiasmenya atas keterlibatan anak muda dalam aksi ekologis.
“Saya sangat senang dengan kegiatan ini karena saya bisa memahami lebih banyak tentang pemanfaatan sampah yang selama ini hanya saya buang begitu saja, saya juga senang karena ikut tanam mangrove bersama teman-teman muda yang lain”, ujar Eliza.
Aksi ekologis ini menjadi pengingat bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab Pemerintah saja namun kita bersama, melalui keterlibatan berbagai pihak untuk edukasi tentang pemanfaatan sampah dan penanaman pohon mangrove bersama orang muda diharapkan dapat memberikan kesadaran bagi generasi muda agar terus melakukan aksi nyata untuk menjaga lingkungan di sekitar mereka.
Informasi lebih lanjut, hubungi :
Konsorsium Pangan Bernas (Email: panganbernas@gmail.com | WA: 085161803835)
***
Konsorsium Pangan Bernas
Konsorsium Pangan Bernas adalah jaringan organisasi masyarakat sipil yang berfokus pada penguatan sistem pangan adil dan berkelanjutan yang terdiri dari Yayasan Kehati, Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) dan Yayasan Komodo Indonesia Lestari (Yakines). Pada program Urban Futures, Yayasan KEHATI akan berperan dalam membangun keterlibatan dan engagement pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan nasional serta membuat rekomendasi kebijakan di tingkat nasional. Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) akan berperan dalam peningkatan kapasitas bagi pemangku kepentingan di tingkat masyarakat dan kota serta engagement pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan nasional. Sedangkan, Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES) akan berperan dalam implementasi kegiatan di tingkat komunitas-desa, pelibatan pemangku kepentingan di tingkat komunitas-desa-kota, dan pendampingan masyarakat.
Program Urban Futures
Urban Futures (UF) adalah program global berdurasi 5 tahun (2023–2027) yang memadukan sistem pangan perkotaan, kesejahteraan orang muda, dan aksi iklim. Program ini dikelola oleh Hivos, Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis), serta mitra, jejaring, dan pakar lokal. Urban Futures beroperasi di 10 kota di Kolombia (Cali dan Medellin), Ekuador (Manabi dan Quito), Indonesia (Bandung dan Manggarai Barat), Zambia (Chongwe dan Kitwe), dan Zimbabwe (Bulawayo dan Mutare). Kota-kota perantara ini memiliki ukuran yang bervariasi namun memiliki kesamaan, yaitu berkembang dengan pesat, menghubungkan wilayah metropolitan dan pedesaan atau kelompok kota yang berbeda di dalam suatu sistem perkotaan, dan mengelola arus orang, barang, modal, informasi, dan pengetahuan. Masing-masing kota ini memiliki tantangan dan peluang yang berbeda.
Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis) – humanis.foundation
Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis), berafiliasi dengan Hivos, adalah organisasi pembangunan yang berbasis di Jakarta dan bekerja meliputi wilayah Asia Tenggara. Humanis bekerja dengan kelompok marginal dan masyarakat paling terdampak untuk memastikan setiap orang mendapatkan hak-hak dasarnya, membuat perubahan, dan memengaruhi kebijakan. Seperti namanya, Humanis mencita-citakan masyarakat yang adil dan berkelanjutan di Asia Tenggara, di mana setiap individu terlindungi haknya dan saling menghormati perbedaan. Untuk mencapai ini, Humanis bekerja melalui tiga impact areas, yakni: Gender Equality, Diversity, dan Inclusion (GEDI), Civic Rights in Digital Age (CRIDA), dan Climate Justice.
Leave a Reply